Vietnam aktif mendorong kerjasama ekonomi dan perdagangan ASEAN-Tiongkok

 (VOVworld) - Atas undangan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok dan Pemerintahan Zona Otonomi Zhuang, provinsi Guangxi, Tiongkok, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Tan Dung menghadiri Pekan Raya ASEAN-Tiongkok 2013 (CAEXPO) dan Pertemuan Puncak ke-10 tentang Investasi-Perdagangan ASEAN- Tiongkok (CABIS) di kota Nanning, Tiongkok.

 Vietnam aktif mendorong kerjasama ekonomi dan perdagangan ASEAN-Tiongkok - ảnh 1
PM Vietnam Nguyen Tan Dung memulai aktivitas dalam kerangka CAEXPO và CABIS di Tiongkok.
(Foto:thutuongnguyentandung.org)


Kehadiran PM Nguyen Tan Dung di semua peristiwa ini untuk memanifestsikan partisipasi aktif Vietnam dalam mendorong hubungan kemitraan strategis ASEAN-Tiongkok, bersamaan itu membantu badan- badan usaha Vietnam mencari dan memperluas kesempatan bisnis di pasar Tiongkok. Berlangsung pada latar belakang ASEAN dan Tiongkok memperingati ultah ke-22 penggalangan hubungan dialog, CAEXPO dan CABIS kali ini bertemakan: “Pengembangan kerjasama kawasan-Kesempatan baru, tenaga pendorong baru dan periode baru” terus diharapkan akan menciptakan tanda yang penting untuk membawa hubungan ekonomi dan perdagangan antara dua fihak  mencapai perkembangan baru. Melalui 9 kali penyelenggaraan dari 2004 sampai sekarang, nilai perdagangan bilateral ASEAN- Tiongkok telah mencapai kemajuan melompat, meningkat dari tarap kira- kira USD 54 miliar pada 2002 menjadi lebih dari USD 400 miliar pada 2012, dengan pertumbuhan rata- rata saban tahun mencapai 22 persen. Selama 10 tahun ini, investasi bilateral  ASEAN- Tiongkok melampaui  tarap USD 70 miliar.

Dua fihak telah menargetkan bahwa sampai 2015, mencapai  nilai perdagangan bilateral kira-kira USD 500 miliar. Pada latar belakang, Tiongkok sedang melaksanakan rencana 5 tahun ke-12, semua negara ASEAN sedang mendorong cepat pembangunan komunitas ASEAN, khususnya mekanisme Zona Perdagangan Bebas (FTA), Tiongkok dan ASEAN telah beraktivitas dengan bermacam-macam jenis barang dengan tarifnya sama nol persen kesempatan kerjasama perdagangan ASEAN- Tiongkok adalah amat besar. Namun, untuk bisa menggunakan secara maksimal kerjasama ini, menurut Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh, kedua fihak memerlukan upaya yang amat besar. Deputi Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Quang Vinh mengatakan: “Untuk bisa menggunakan semua syarat buka pintu yang diberikan oleh FTA kawasan ini, masih sangat banyak bergantung pada kemampuan setiap negara, karena dalam ASEAN, tidak semua negara punya tarap perkembangan  ekonomi  yang bisa dimanfaatkan. Oleh karena itu, dalam, proses pelaksanaan-nya, bagaimana bisa ada program membantu, menunjang negara-negara yang ekonominya lebih kurang berkembang. Integrasi buklan hanya berarti merebut membawa barang masuk, melainkan juga mwengusahakan tarap perkembangan dan tarap produksi meningkat lebih tinggi, khususnya menerapkan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi"

Sebagai satu anggota yang aktif ASEAN, Vietnam selalu berupaya mendorong kerjasama ASEAN-Tiongkok, yang dimanifestasikan secara hidup-hidup khususnya Vietnam telah menyelesaikan peranan sebagai negara dialog antara ASEAN-Tiongkok pada tahun 2011. Pandangan konsekwen Vietnam yalah memperkuat dan mendorong kerjasama  yang tidak hanya mendatangkan kepentingan kepada semua fihak, melainkan juga demi kesejahteraan bersama kawasan. Vietnam sedang berupaya bersama-sama dengan  negara- negara ASEAN dan Tiongkok mendorong hubungan kemitraan strategis antara dua fihak supaya berkembang kuat di semua bidang, terutama perdagangan dan investasi. Deputi Menteri Luar Negeri Pham Quang Vinh menegaskan: Pada waktu lalu, Vietnam dengan laju pembaruannya, kita telah menempuh satu penggalan jalan yang panjang dalam integrasi ekonomi pada umumnya dan  ekonomi kawasan pada khususunya. Kita telah melakukan integrasi  amat baik dengan ASEAN dan pada masa kini, Vietnam juga dianggap sebagai salah satu diantara negara-negara yang paling baik melaksanakan target- target yang sudah ditetapkan untuk satu negara anggota dalam melakukan integrasi pada komunitas ekonomi ASEAN. Ini merupakan fundasi bagi Vietnam untuk berintergasi baik  dalam semua program Perjanjian Perdagangan Bebas dengan negara-negara mitra kerjasama dari ASEAN, diantaranya ada Tiongkok”.

Terhadap Vietnam pada khususnya, partisipasi pada Pekan Raya kali ini mendatangkan banyak nilai. Pertama-tama ialah tentang geografi, propinsi Guangxi adalah daerah di Tiongkok yang mempunyai garis perbatasan darat dengan 4 propinsi di Vietnam Utara. Pada Pekan Raya kali ini, delegasi Vietnam  menghadirinya dengan skala 200 gerai barang dan 110 badan usaha, menjadi pelopor dintara negara-negara ASEAN dan internasional yang menghadiri Pekan Raya  ini. 

Pada tahun 2012, menurut laporan  badan-badan usaha Vietnam yang menghadiri Pekan Raya, kualitas dan jumlah transaksi, semuanya meningkat, total nilai transaksi perdagangan dan penandatanganan kontrak kerjasama investasi pada Pekan Raya mencapai lebih dari USD 90 miliar. Total nilai ekspor antara Vietnam dan propinsi Guangxi pada tahun-tahun belakangan ini  meningkat lebih dari 20 persen. Sementara itu, hubungan perdagangan antara Tiongkok dengan Vietnam pada tahun- tahun ini juga bekembang cepat.

Kehadiran dari PM Vietnam Nguyen Tan Dung pada Pekan Raya ASEAN-Tiongkok dan Pertemuan Puncak tentang Investasi-Perdagangan ASEAN-Tiongkok kali ini bertujuan memperkuat kepercayaan politik, menegaskan dengan jelas haluan dari Partai dan Negara Vietnam  yalah amat menghargai pengembangan hubungan tetangga bersahabat dan kerjasama komprehensif dengan Tiongkok, bersamaan itu membantu badan-badan usaha Vietnam menghadiri konferensi untuk mengusahakan dan memperluas kesempatan bisnis di pasar Tiongkok, memperkuat hubungan kerjasama dengan daerah- daerah di daerah perbatasan Tiongkok, khususnya tentang ekonomi, perdagangan dan investasi dengan propinsi Guangxi.

Dengan pesan yang positif  itu, kunjungan kerja yang dilakukan PM Vietnam Nguyen Tan Dung diharapkan akan mencapai hasil baik, mendorong lebih lanjut lagi hubungan banyak bidang antara Vietnam dan Tiongkok./.



Komentar

Yang lain