Vietnam – Dermaga Potensial yang Menyerap Modal FDI dan Kedatangan Wisman

(VOVWORLD) - Menurut data terkini dari Direktorat Jenderal Statistik, terhitung sampai separuh bulan Agustus tahun 2023 ini, total modal investasi asing langsung (FDI) yang terdaftar ke Vietnam mencapai 18 miliar USD, meningkat 8,2 persen dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu. Seiring dengan itu, bulan Juli lalu juga merupakan bulan pertama instansi pariwisata Vietnam menyambut kedatangan lebih dari 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) sejak membuka pintu pasca wabah Covid-19 pada bulan Maret lalu. Semua tanda positif itu menunjukkan bahwa Vietnam tetap menjadi “pilihan” dari para investor asing, bersamaan itu merupakan destinasi yang menarik untuk wisman.
Vietnam – Dermaga Potensial yang Menyerap Modal FDI dan Kedatangan Wisman - ảnh 1Ilustrasi (Foto: Koran Investasi)

Tanda-Tanda Positif FDI

 

Cabang industri pengolahan dan manufaktur terus memelopori daftar FDI. Posisi-posisi selanjutnya termasuk dalam cabang bisnis properti, keuangan perbankan, kegiatan profesionalitas, sains-teknologi, dan sebagainya.

Di Kota Hai Phong, Vietnam Utara, beberapa investor telah menambahkan modal setelah sesuatu waktu beraktivitas, turut membawa daerah ini menduduki posisi kedua di seluruh negeri tentang modal FDI, dengan total modal yang terdaftar sebanyak 2 miliar USD lebih, meningkat 96,5 persen dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu. Chen Chi Liang, Direktur Utama Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas Pegatron Vietnam memberitahukan bahwa setelah menyurvei beberapa tempat, badan usaha ini telah memutuskan memilih Kota Hai Phong untuk membangun pabrik ke-14 di seluruh dunia. Dia mengatakan:

“Kami telah menerima banyak dukungan dari Badan Pengelola Zona Ekonomi Hai Phong. Selama waktu pendek, kami telah meresmikan pabrik dan mengoperasikannya. Sekarang, kami sedang berencana terus memperluas investasi di kota ini. Beberapa pelanggan Eropa atau Amerika telah datang untuk mendiskusikan kerja sama dengan kami, mereka sangat memperhatikan rantai pasokan elektronik dan bekerja sama untuk bersama-sama berkembang”.

Sementara itu, Provinsi Quang Ninh secara terus-menerus menjadi destinasi bagi beberapa proyek FDI generasi baru. Pada akhir bulan Juni lalu, Provinsi Quang Ninh telah memberi sertifikat investasi bagi dua proyek baru dari Korporasi Foxcom dengan total modal investasi lebih dari 246 juta USD. Dengan demikian, sekarang, korporasi ini sedang mempunyai tiga proyek yang beraktivitas dengan efektif di Provinsi Quang Ninh dengan total modal investasi kira-kia 383 juta USD. Kembalinya para investor besar ke Provinsi Quang Ninh selama ini sudah tidak langka lagi, skala proyek semakin diperluas. Komoto Tomoshi, Direktur Utama Perusahaan Tanggung Jawab Terbatas Castem Vietnam memberitahukan bahwa perusahaannya baru saja melakukan investasi pada pembangunan pabrik yang memproduksi dan membisniskan detail-detail mekanis yang pesisi di Quang Ninh menegaskan:

“Kami memilih Provinsi Quang Ninh, Vietnam karena keunggulan-keunggulannya seperti : dekat dengan bandara dan pelabuhan, sangat cocok untuk melakukan produksi dan ekspor. Lebih-lebih lagi, kami telah mencari tahu dan tahu bahwa para pekerja Vietnam sangat rajin dan bekerja fokus. Khususnya lingkungan investasi yang terbuka di Provinsi Quang Ninh juga menjadi keunggulan agar kami memutuskan melakukan investasi secara berjangka panjang”.

Republik Korea sekarang merupakan mitra yang memelopori modal investasi di Vietnam dengan senilai lebih dari 80 miliar USD modal pendaftaran. Yang patut dikatakan bahwa laju investasi Republik Korea ke Vietnam terus dipertahankan dan bertumbuh, bahkan pada saat kesulitan akibat wabah Covid-19. Lebih dari 9.200 badan usaha FDI Republik Korea sedang beraktivitas di bidang-bidang industri-pembangunan, pertanian, pariwisata, jasa, ekspor, dan sebagainya di Vietnam. Ketika mengapresiasi potensi investasi di Vietnam, Hong Sun, Wakil Presiden Asosiasi Badan Usaha Republik Korea (Kocharm) di Vietnam menegaskan:

“Sebelum wabah Covid-19 merebak, Vietnam juga merupakan salah satu negara yang lingkungan investasinya sangat banyak mendapat perhatian, tidak hanya bagi Republik Korea saja, tetapi juga bagi negara-negara lain di dunia. Sekarang, para investor pada umumnya dan para investor Republik Korea pada khususnya sangat memperhatikan dan terus menginvestasikan serta memperluas kegiatan di Vietnam. Kami berharap agar Vietnam dan Republik Korea akan bekerja sama agar bersama-sama melanjutkan kisah kerja sama yang sukses”.

Tidak hanya menyerap modal ke bidang-bidang tradisional, Vietnam juga masih sedang muncul sebagai destinasi potensial bagi arus-arus modal investasi langsung dan investasi ventura, khususnya di bidang-bidang startup dan inovasi kreatif. Sekarang, para investor mengkomitmenkan modal investasi sebanyak 1,5 miliar USD bagi para startup Vietnam.

Destinasi yang Akrab dan Aman

Di bidang pariwisata, bulan Juli tahun ini menjadi bulan pertama di mana instansi pariwisata menyambut kedatangan lebih dari 1 juta wisman sejak membuka pintu pada akhir bulan Maret lalu sehingga total kedatangan wisman ke Vietnam mencapai kira-kira 6,6 juta orang pada tujuh bulan ini, meningkat hampir 7 kali lipat dibandingkan dengan kurun waktu yang sama tahun lalu.

Tercapainya prestasi tersebut karena Pemerintah Vietnam sedang menjunjung tinggi peranan pariwisata dalam pengembangan sosial-ekonomi, khususnya mengaitkan pengembangan pariwisata dengan instansi-instansi industri budaya kreatif. Contohnya dua malam pertunjukan band musik Republik Korea, Black Pink di Vietnam telah menciptakan syarat bagi Vietnam untuk mengembangkan pariwisata industri budayaan, menegaskan kemampuan dalam menyelenggarakan event-event besar dari tanah air.

Atau program “Let’s Feast Vietnam” – Perjalanan yang Menakjubkan, show televisi praktik “Made in Vietnam” yang dikaitkan dengan sosialisasi kebudayaan, pariwisata, dan kuliner Vietnam di seluruh Asia via aplikasi-aplikasi medsos. Menurut penilaian banyak orang asing yang pernah tinggal di Vietnam selama beberapa tahun ini, Vietnam merupakan negara kecil tapi memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh banyak negara, khususnya keanekaragaman kebudayaan. Oleh karena itu, dengan semua keunggulan dan potensi menonjol yang pernah ada serta strategi memperhebat pengembangan pariwisata sampai tahun 2030, visi sampai tahun 2050 dari Pemerintah, Vietnam pasti akan semakin menjadi destinasi untuk wisatawan. Duta Besar (Dubes) Palestina di Vietnam, Saadi Salami mengatakan:                          

“Dulu, Vietnam dikenal semua orang melalui perang, tapi sekarang semua orang ingin mencari tahu tentang Vietnam melalui pengembangan sosial-ekonomi serta destinasi-destinasi wisata yang ideal. Oleh karena itu, Vietnam berangsur-angsur menjadi pilihan yang teramat penting untuk banyak orang asing”.

Pada latar belakang dunia terus mengalami banyak gejolak yang rumit dan tidak stabil, berpengaruh tidak kecil terhadap Vietnam, semua tanda positif dari perekonomian Vietnam dari awal tahun hingga sekarang, melalui angka-angka konkret justru merupakan daya lenting penting bagi Vietnam untuk terus berakselerasi dan melesat untuk berkembang lebih kuat lagi pada waktu mendatang.

Komentar

Yang lain