Vietnam terus mendorong perkembangan yang berkesinambungan daerah aliran sungai Mekong

(VOVWORLD) - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-3 Komite Sungai Mekong (MRC) dilangsungkan di Kota Siem Riep, Kamboja dari 4-5 April ini. Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc yang mengepalai delegasi Vietnam, beserta para pemimpin negara-negara anggota MRC, para donor, organisasi-organisasi internasional dan organisasi-organisasi aliran sungai internasional  menghadiri KTT ini. Tujuan kunci Konferensi ini ialah memperkuat upaya bersama dan hubungan kemitraan untuk mencapai Target-Target Perkembangan yang Berkesinambungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di antaranya menaruh perhatian pada target pengelolaan sumber air secara berkesinambungan

Vietnam terus mendorong perkembangan yang berkesinambungan daerah aliran sungai Mekong - ảnh 1

PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc menghadiri KTT ke-3 MRC. (Foto: Thong Nhat/Kantor Berita Vietnam).

Menyusul KTT ke-2 yang diadakan di Kota Ho Chi Minh, Vietnam Selatan pada tahun 2014, konferensi kali ini terus memanifestasikan tekat dan komitmen politik dari para pemimpin dari negara-negara anggota MRC dalam melakukan kerjasama untuk mengatasi semua kesulitan dan tantangan, menuju ke perkembangan yang berkesinambungan daerah aliran sungai Mekong.

Vietnam terus mendorong perkembangan yang berkesinambungan daerah aliran sungai Mekong - ảnh 2Sungai Mekong yang mengalir melalui Vietnam  adalah salah satu di antara sungai-sungai paling besari di dunia . (Foto: ( tinmoitruong.vn))

Satu sungai bersama dan satu missi  bersama.

Sungai Mekong yang panjangnya kira-kira 4 800 Km mengalir melalui 6 negara yaitu Tiongkok, Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Bersama-sama dengan sumber daya alam yang kaya raya,  jumlah penduduk kira-kira 65 juta jiwa yang tinggal di subkawasan sungai Mekong telah dan sedang turut mendorong perkembangan ekonomi negara-negara di kawasan.

MRC-satu organisasi antar-pemerintah tentang kerjasama dan dialog regional di daerah aliran sungai Mekong dibentuk pada tahun 1995, berdasarkan pada Perjanjian Sungai Mekong antara Kamboja, Laos, Thailand dan Vietnam. MRC punya fungsi sebagai satu forum regional tentang diplomasi sumber air dan simpul tentang pengelolaan sumber air demi perkembangan yang berkesinambngan di kawasan.

Setelah 20 tahun lebih terbentuk, MRC telah mencapai hasil-hasil positif, turut mendorong  kerjasama di daerah aliran sungai Mekong seperti membangun status-status penggunaan air, pengelolaan lingkungan, perikanan, pengkonektivitasan perhubungan sungai, perluasan kerjasama dengan para mitra dalam dan luar kawasan. Namun, daerah aliran sungai Mekong sekarang sedang menghadapi tantangan-tatangan sangat besar yang bersangkutan dengan masalah sumber air  seperti situasi kegenangan air asin dan dampak-dampak  lain yang timbul karena perubahan iklim. Sekarang, sungai Mekong adalah salah satu di antara 5 daerah aliran sungai besar di dunia yang arus aliran airnya paling banyak mengalami kerosotan karena kekeringan dan karena dampak proyek-proyek hidrolistrik di arus air pokok. Oleh karena itu, konferensi kali ini menegaskan komitmen  dari negara-negara di kawasan, para mitra dan para donor untuk bergotong-royong menjamin  keamanan sumber air, memperkuat pengelolaan dan perkembangan yang berkesinambungan  daerah aliran sungai Mekong. Bapak Le Duc Trung, Kepala Harian Kantor Komite Sungai Mekong Vietnam menegaskan: “Komite Sungai Mekong Internasional  telah melaksanakan banyak masalah yang bersifat strategis di kawasan. Yang pertama ialah berhasil mengesahkan rencana-rencana daerah dan negara dalam melaksanakan strategi perkembangan daerah aliran sungai berdasarkan pada pengelolaan terpadu terhadap sumber daya air. KTT kali ini  punya makna yang sangat penting, menegaskan lagi komitmen setinggi-tingginya dari empat negara anggota dalam menjamin perkembangan yang berkesinambungan daerah aliran sungai Mekong, menetapkan bidang-bidang prioritas dan arah maju untuk tahapan yang akan datang”.

Kepentingan Vietnam terkait dengan sungai Mekong.

Bagi Vietnam, sungai Mekong memainkan peranan yang sangat penting terhadap  perkembangan dua kawasan ekonomi titik berat yaitu daerah dataran rendah sungai Mekong dan daerah Tay Nguyen, menyumbangkan hampir 60% total volume arus air saban tahun di Vietnam dan menduduki kira-kira 23%  total jumlah penduduk. Oleh karena itu, Vietnam  selalu aktif  berpartisipasi pada kerjasama di semua organisasi regional dan internasional tentang sumber air dan memperkuat kerjasama sungai Mekong dengan para mitra lain seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.

Pada tahun 2014, di Kota Ho Chi Minh, Vietnam  telah menyelenggarakan KTT ke-2 Komite Sungai Mekong  dengan tema: “Keamanan air, energi dan bahan pangan pada latar belakang perubahan iklim di daerah aliran sungai Mekong”. Dalam kerangka kerjasama Mekong-Lancang, Vietnam berinisiatif membawa isi kerjasama tentang sumber air menjadi salah satu di antara bidang-bidang prioritas di mekanisme kerjasama ini; aktif mendorong aktivitas Kelompok kerja urusan sumber air dan pembentukan  Pusat Kerjasama Sumber Daya Air  Mekong-Lancang. Khususnya, di KTT ke-6 Kerjasama Subkawasan Sungai Mekong yang diperluas (GMS-6) yang baru saja dilangsungkan di Kota Hanoi pada pekan lalu, masalah penggunaan secara berkesinambungan sumber air sungai Mekong  sekali lagi didorong secara aktif oleh Vietnam dalam agenda yang telah mencapai kesepakatan tinggi dari semua negara anggota dan negara-negara mitra, berkomitmen akan bekerjasama membawa kawasan sungai Mekong menjadi kawasan perkembangan yang berkesinambungan menurut rekomendasikan-rekomendasi yang dikeluarkan oleh  PM negeri tuan rumah Vietnam  Nguyen Xuan Phuc.

Memperkuat pertukaran informasi, melakukan penelitian bersama tentang pengelolaan, eksploitasi dan penggunaan sumber air sungai Mekong secara berhasil-guna dan berkesinambungan. Meningkatkan hasil-guna kerjasama tentang perkembangan yang berkesinambungan dan perlindungan lingkungan hidup. Menyelipkan strategi pertumbuhan  hijau dengan kebijakan perkembangan nasional di setiap negara anggota. Mendorong pertukaran harga jasa ekosistim untuk memperjelas kepentingan dari satu lingkungan ekologi yang sehat bagi perkembangan yang berkesinambungan dan tugas bersama-sama melindungi lingkungan hidup”.

Pada latar belakang Vietnam memegang keketuaan Komite Sungai Mekong Internasional tahun 2018, kehadiran PM Nguyen Xuan Phuc yang mengepalai delegasi Vietnam pada KTT ke-3 Komite Sungai Mekong Internasional di Kamboja kali ini  menegaskan perhatian dan komitmen Vietnam terhadap kerjasama dalam kerangka MRC. Ini juga merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk terus menegaskan komitmen-nya ialah bersama-sama dengan negara-negara di kawasan, para mitra dan para donor mencapai Target-target Perkembangan yang berkesinambungan PBB, di antaranya menaruh perhatian pada pengelolaan  sumber air secara berkesinambungan.

Komentar

Yang lain