Vietnam-Bulgaria: Dari sahabat tradisional ke kerjasama yang lebih praksis

(VOVworld) – Pada hari Senin, (7 April), upacara penyambutan resmi Perdana Menteri Bulgaria, Plamen Oresharski berlangsung secara khidmat di kota Hanoi, mengawali aktivitas-aktivitas dalam kunjungan resmi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Plamen Oresharski. Kunjungan ini merupakan kesempatan bagi dua negara untuk memperkuat program dan proyek yang kongkrit, membawa hubungan bersahabat yang berkesinambungan menjadi lebih efektif dan memberikan kepentingan-kepentingan praksis kepada rakyat dua negeri. 

Vietnam-Bulgaria: Dari sahabat tradisional ke kerjasama yang lebih praksis - ảnh 1

Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan  Dung menerima
Perdana Menteri Bulgaria,  Plamen Sresharski
(Foto: baomoi.com)

Bulgaria adalah salah satu diantara 10 negara pertama di dunia yang mengakui dan menggalang hubungan diplomatik dengan Vietnam (8 Februari 1950), mengawali hubungan persahabatan tradisional dan kerjasama yang berjangka-panjang antara dua negara. Vietnam selalu mencatat bantuan bernilai yang diberikan oleh Bulgaria kepada Vietnam baik spirituil maupun materiil dalam usaha perjuangan membebaskan bangsa dan membela Tanah Air. Selama ini,  dalam kebijakan memperluas dan memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia, Bulgaria dengan khusus memperhatikan penguatan hubungan dengan Vietnam. Kerjasama politik antara dua negara sahabat yang sudah ada selama lebih dari 64 tahun ini selalu diperhatikan dan dipertahankan dalam taraf tinggi dengan banyak kunjungan bilateral satu sama lain dan koordinasi yang erat di semua forum internasional dan regional.

Fundasi mantap bagi hubungan Vietnam-Bulgaria

Menurut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Vietnam untuk Bulgaria, Le Duc Luu, ada 3 kesamaan yang menciptakan fundasi  mantap bagi hubungan Vietnam-Bulgaria  pada masa lampau, masa kini dan masa depan. Duta Besar Luu Duc Luu memberitahukan: “Pertama-tama, dua negara Vietnam dan Bulgaria mempunyai posisi politik yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Eropa Tenggara. Posisi itu membuat Vietnam bisa menjadi pintu gerbang bagi Bulgaria untuk memperkuat hubungan dengan Asia, sedangkan, Bulgaria juga bisa menciptakan pintu gerbang bagi Vietnam untuk masuk pasar Eropa, khususnya ialah negara-negara Balkan. Kedua ialah, Pemerintah dua negara dari pengalaman mengalami sejarah ingin memperkuat hubungan kerjasama dan memperkuat perdamaian dan kestabilan untuk berkembang. Pemerintah Bulgaria meskipun dari faksi tengah kanan atau tengah kiri atau teknokrat sekarang ini juga ingin memperkuat kerjasama dengan Vietnam dan menganggap Vietnam sebagai mitra penting. Ketiga ialah, kedua negara ingin berinisiatif melakukan integrasi internasional, menginginkan adanya perdamaian dan kestabilan untuk berkembang. Hal ketiga ini sangat penting, membantu dua negara lebih saling percaya untuk memperkuat kerjasama”.

Akan tetapi, disamping kerjasama politik yang baik, kerjasama ekonomi tetap dianggap belum sepadan dan potensinya belum dimanfaatkan sehabis-habisnya. Menjelang kunjungan di Vietnam kali ini, dalam keterangannya kepada wartawan tetap Radio Suara Vietnam di Eropa, Perdana Menteri Plamen Oresharski menegaskan bahwa Bulgaria sangat berharap pada kunjungan di Vietnam kali ini akan membawa hubungan bilateral Vietnam-Bulgaria menjadi lebih efektif dan lebih praksis menjadi satu prioritas penting dalam kebijakan hubungan luar negeri yang dijalankan Pemerintah Bulgaria sekarang ini. Perdana Menteri Bulgaria, Plamen Oresharski memberitahukan: “Yang ikut serta dalam delegasi saya ada 3 Menteri yaitu Menteri Pertanian, Menteri Kebudayaan, Menteri Perhubungan dan Deputi Menteri Ekonomi. Beberapa Menteri ini akan menandatangani naskah-naskah penting dengan kementerian-kementerian timpalanannya dari pihak Vietnam. Yang ikut serta dalam delegasi saya juga ada wakil yang sangat dari banyak badan usaha Bulgaria yang memperhatikan kerjasama bisnis dengan mitra-mitra Vietnam. Harus dikatakan bahwa semua badan usaha Bulgaria sangat memperhatikan Vietnam, bahkan, kami sangat sulit dalam memilih badan-badan usaha yang mendampingi delegasi. Saya mengharapkan, kunjungan saya tidak hanya bermaksud memperdalam lebih lanjut lagi hubungan politik antara dua negara, tapi juga turut membentuk hubungan ekonomi yang lebih akrab lagi antara dua negara kita”.

Mendorong kuat kerjasama ekonomi yang lebih efektif lagi

Sekarang ini, nilai perdagangan bilateral Vietnam-Bulgaria mencapai USD 70 juta sampai USD 80 juta per tahun. Dua negara sedang aktif meneliti penggelaran “Pola kerjasama ekonomi baru” diatas dasar memanfaatkan keunggulan yang dimiliki masing-masing negara.

Bulgaria mempunyai keunggulan di beberapa cabang, misalnya, pembuatan, pensuplai dan perancangan sistim irigasi dan produk-produk teknik pertanian, pengolahan bahan makanan, industri kimia, manufaktur, farmasi dan lain-lain. Yang patut diperhatikan, tentang pariwisata, saban tahun, Bulgaria menyambut kedatangan dari 8 juta sampai 10 juta wisatawan. Bulgaria bisa membantu Vietnam mendidik banyak petugas pariwisata yang mencapai patokan Eropa. Selain itu, di bidang pendidikan, Vietnam juga bisa memanfaatkan sistim pendidikan yang bermutu tinggi dan mencapai patokan Eropa dari Bulgaria untuk mengirim para tenaga untuk belajar di Bulgaria.

Bagaimana agar hubungan sahabat tradisional menjadi lebih efektif dan praksis lagi merupakan pertanyaan yang diajukan dan diusahakan oleh pimpinan dua negara untuk mencari jawabannya. Kunjungan  resmi yang dilakukan oleh Perdana Menteri Bulgaria di Vietnam kali ini memanifestasikan tekad dan keinginan dua negara untuk menciptakan pacuan baru bagi hubungan persahabatan sahabat tradisional./. 

Komentar

Yang lain