(VOVworld) – Menurut informasi terkini, terhitung sampai Sabtu siang (16/4) menurut WIB, gempa bumi dengan kekuatan 7,3 derajat pada skala richter yang terjadi pada pagi hari yang sama di provinsi Kumamoto di Jepang Selatan telah menewaskan 19 orang. Dengan demikian, totalnya sudah ada 28 orang yang tewas dalam dua gempa bumi pada 16/4 dan 14/4 di provinsi tersebut. Kepala Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide Suga membenarkan bahwa dua gempa bumi ini telah membuat kira-kira 1.500 orang luka-luka, diantaranya ada 80 orang yang menderita cedera berat.

Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani memberitahukan bahwa kementerian ini akan menggelarkan 15.000 personil Pasukan Bela Diri Jepang (SDF) ke Kumamoto untuk melakukan pertolongan pada Sabtu (16/4) dan 5.000 personil lainnya akan digelarkan pada Minggu (17/4). Dalam sidang darurat yang diadakan pada hari yang sama, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe menekankan bahwa Pemerintah akan menggerakkan semua sumber daya untuk menangani situasi dan membatasi skala serta kerugian akibat semua gempa bumi di Kumamoto.

Juga bersangkutan dengan gempa bumi di Jepang ini, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh, Sabtu (16/4), memberitahukan bahwa Vietnam dengan tulus hati bersimpati dengan semua kerugian hal manusia dan harta benda yang diderita Pemerintah dan rakyat Jepang, akibat gempa-gempa bumi yang berturut-turut itu. Vietnam percaya bahwa Pemerintah dan rakyat Jepang akan cepat mengatasi waktu yang sulit ini untuk menstabilkan situasi. Mengenai informasi yang bersangkutan dengan warga Vietnam yang menderita pengaruh akibat dua gempa bumi ini, bapak Le Hai Binh menegaskan bahwa sampai sekarang belum ada informasi adanya warga Vietnam yang menjadi korban dalam dua gempa bumi ini. Kedutaan Besar Vietnam di Jepang dan Konsulat Jenderal Vietnam di Jepang telah membuka tiga hubungan hotline untuk menerima semua informasi yang bersangkutan dengan situasi warga Vietnam guna bisa secara tepat waktu memberikan bantuan darurat.