Kerajinan Pembuatan Perhiasan dari Tanduk Kerbau dan Tanduk Sapi Turut Melestarikan Lingkungan di Kamboja

(VOVWORLD) - Ketika mengunjungi zona-zona wisata di Kamboja, wisatawan bisa dengan mudah menemukan produk-produk seperti kalung, cincin, anting-anting, sikat rambut, dan barang-barang dekorasi lainnya yang terbuat dari tanduk dengan penuh bentuk dan warna-warni yang dijual di mana-mana. Tanduk kerbau dan sapi, yang tampaknya dianggap sebagai sampah, telah dikumpulkan, dibersihkan dan dibuat menjadi barang-barang dekorasi yang indah dan dijual di toko suvenir bernama “Produk dari tanduk Somornea”. 
Kerajinan Pembuatan Perhiasan dari Tanduk Kerbau dan Tanduk Sapi Turut Melestarikan Lingkungan di Kamboja - ảnh 1Ibu Kuon Chenda, pendiri badan usaha “Produk dari tanduk Somornea”

Setiap tahun di Kamboja, ada berton-ton tanduk kerbau, tanduk sapi, dan bermacam jenis tulang ternak lainnya yang dibuang dari rumah penjagalan. Sampah-sampah ini jika terurai akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap lingkungan sekitar dan kesehatan manusia. Dengan keinginan berkontribusi pada lingkungan, Ibu Kuon Chenda dan suaminya yaitu Bapak Try Sokchan telah meneliti dan membentuk badan usaha “Produk dari tanduk Somornea” yang dengan khusus mengolah tanduk kerbau dan tanduk sapi menjadi peralatan, perhiasan dan barang dekorasi yang elok dipandang mata.

Alasan pertama bagi saya untuk memulai pekerjaan ini ialah masalah lingkungan, dimulai dari pengurangan sampah tanduk kerbau dan sapi. Warga memakan daging setiap hari tetapi mereka membuang tanduknya dan tidak menggunakannya untuk apa pun. Tumpukan tanduk kerbau dan sapi yang semakin hari semakin banyak, menimbulkan bau yang tidak sedap, menyerap datangnya serangga sehingga sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitar. Kami membeli tanduk dan membuatnya menjadi produk-produk kerajinan tangan yang indah dari situ menciptakan lebih banyak pendapatan dan lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitar.

Kerajinan Pembuatan Perhiasan dari Tanduk Kerbau dan Tanduk Sapi Turut Melestarikan Lingkungan di Kamboja - ảnh 2Tanduk kerbau dan tanduk sapi diolah menjadi suvenir yang indah

Sudah sekitar 20 tahun ini sejak pasutri Kuon Chenda dan Try Sokchan mulai membuat barang-barang suvenir dari tanduk. Menurut Ibu Kuon Chenda, pembuatan satu produk kerajinan tangan dari tanduk bukanlah satu proses yang sederhana. Sebelum diolah, tanduk perlu mengalami proses penanganan yang rumit untuk menghilangkan bau dan bakteri penyebab penyakit.

“Tanduk setelah dibeli sangat kotor dan berbau busuk. Jadi setelah membawanya pulang, kami merebusnya. Waktu perebusan berlangsung selama 7-10 hari untuk menghilangkan seluruh lemak berlebih yang tersisa pada tanduk. Lalu, kami menjemurnya di bawah sinar matahari hingga kering. Selanjutnya mengeringkannya dengan angin selama 6 bulan untuk menghilangkan semua bau sebelum dapat diolah. Saat membuatnya, pengrajin harus mengikis bagian luar dan dalam tanduk, hanya menggunakan inti di tengahnya. Oleh karena itu, setelah diolah, produk-produk dari tanduk memiliki warna yang indah, sangat berbeda dengan warna asli sebelum ditangani.

Harga produk-produk dari tanduk sapi yang dijual di toko berkisar antara 3 hingga 300 USD atau lebih, bergantung pada pesanan pelanggan. Di antaranya, produk yang paling disukai wisatawan adalah ikat pinggang yang seluruhnya terbuat dari tanduk sapi, dengan harga 30-70 USD, bergantung pada ukurannya. Saudara Thon Vandi, pengunjung toko “Produk dari tanduk Somornea”, mengatakan:

“Saya terkesan ketika melihat benda-benda yang tampaknya tidak berguna bisa dibuat menjadi suvenir yang indah seperti ini. Wisatawan mancanegara yang datang ke sini sangat menyukai suvenir yang khas ini dan membelinya sebagai oleh-oleh untuk kerabatnya. Hal ini juga turut menyosialisasikan citra produk kerajinan tangan Kamboja ke dunia."

Kerajinan Pembuatan Perhiasan dari Tanduk Kerbau dan Tanduk Sapi Turut Melestarikan Lingkungan di Kamboja - ảnh 3Beberapa produk kerajinan tangan di toko “Produk dari tanduk Somornea”

Karena sepenuhnya dibuat secara manual, setiap produk yang dijual di toko “Produk dari tanduk Somornea” tak ada duanya. Hal ini pula menjadi alasan mengapa produk-produk kerajinan tangan di sini disukai banyak orang, terutama wisatawan mancanegara. Berkat dukungan masyarakat dalam negeri, meski belum mendapat banyak keuntungan, pasutri Ibu Kuon Chenda dan Bapak Try Sokchan tetap berupaya setiap hari, berkontribusi pada pelestarian lingkungan, mengurangi sampah tulang dan tanduk hewan, serta memberikan pekerjaan dan pendapatan kepada banyak orang di toko “Produk dari tanduk Somornea”./.

Komentar

Yang lain